Selasa, 26 Januari 2010

PEMBERDAYAAN POTENSI TUNA RUNGU PADA SLB KARYA MULIA WONOKROMO SURABAYA MELALUI PEMBEKALAN UMSIKACU (USAHA MANDIRI KREASI KAIN BELACU)

Disusun oleh: Fithri Amaliyah, Hidayah N.R, Trisakti Ningrum, dan Anditya S.M.
Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Sebagai bagian dari masyarakat, komunitas tuna rungu layak untuk mendapatkan kesempatan kerja. Salah satu komunitas tuna rungu yaitu siswa kelas 3 SMLB yang akan lulus dari sekolah dan siap terjun ke masyarakat. Namun, dengan kekurangan yang dimiliki dan tanpa keahlian tertentu, membuat mereka sulit untuk diterima di dunia usaha. Oleh sebab itu, suatu program pemberdayaan potensi sangat diperlukan untuk menggali bakat, minat, dan keahlian tertentu. Salah satunya, dalam bidang ketrampilan yakni kreasi kain belacu. Bidang penjahitan merupakan ketrampilan yang cukup sesuai dengan kondisi fisik tuna rungu. Program ini dilaksanakan sesuai dengan tahapan usaha mandiri kreasi kain belacu (UMSIKACU) yang tersusun atas tahap motivation training, tahap pengenalan aktivitas kerja, tahap pelatihan keterampilan, tahap produktivitas kerja, dan tahap pembekalan entrepreneurship dan komunikasi efektif, serta tahap kemandirian. Melalui program ini, diharapkan tuna rungu mampu mengaktualisasikan potensi diri terutama dalam bidang penjahitan secara mandiri dalam bentuk ”UMSIKACU”. Dari hasil pelaksanaan progam beserta analisisnya, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tuna rungu memiliki potensi besar dalam bidang jahit-menjahit sebagai upaya memperoleh kesempatan kerja. Progam pembekalan UMSIKACU merupakan salah satu metode pemberdayaan alternativ dalam rangka menggali dan mengoptimalkan potensi tuna rungu tersebut.
Key Words : pengangguran, umsikacu, pemberdayaan potensi, tuna rungu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar